C. |
Aktivitas Pemberdayaan Komunitas |
|||
|
Kearifan Lokal sebagai Tameng Arus Negatif
Globalisasi Beberapa hal yang dapat terjadi ketika globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal adalah: |
|||
|
a. |
Pergeseran pengertian manusia |
||
|
b. |
Kebebasan yang terkekang |
||
|
c. |
Objektivitas manusia |
||
|
d. |
Mentalitas teknologi |
||
|
e. |
Krisis teknologi |
||
|
f. |
Pergeseran dan peniadaan nilai etika dan moral |
||
|
|
|
||
|
Strategi Pemberdayaan Komunitas
Berlandaskan Kearifan Lokal Menurut Sunyoto Usman (Usman (2004) dalam Cholisin (2011)) adalah sebagai berikut. |
|||
|
a. |
Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan
potensi komunitas masyarakat berkembang (enabling). |
||
|
b. |
Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki komunitas masyarakat (empowering), maka upaya yang dilakukan adalah
dengan cara memberi pendidikan, kesehatan, dan kesempatan dalam memperoleh
sumber kemajuan ekonomi (modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan
pasar) |
||
|
c. |
Memberdayakan bisa berarti melindungi
(protection) |
||
|
|
|
||
|
Menurut Edi Suharto (Suharto, 2004) meliputi lima
strategi yang biasanya disebut 5 P, yaitu. |
|||
|
a. |
Pemungkinan, bertujuan menciptakan suasana atau
iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. |
||
|
b. |
Penguatan, bertujuan untuk memperkuat pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. |
||
|
c. |
Perlindungan, bertujuan untuk melindungi
masyarakat terutama kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat,
menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (tidak sehat) antara
yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat
terhadap kelompok lemah |
||
|
d. |
Penyokongan, bertujuan memberikan bimbingan dan
dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas kehidupannya |
||
|
e. |
Pemeliharaan, bertujuan memelihara kondisi yang
kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai
kelompok dalam masyarakat |
||
|
|
|
||
|
Memaksimalkan Potensi Kearifan Lokal dalam
Pemberdayaan Komunitas Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan untuk tetap melestarikan kearifan lokal sekaligus mengintegrasikannya dengan kemajuan zaman adalah sebagai berikut. |
|||
|
a. |
Menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal,
menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal yang masih asli pada suku-suku
pedalaman, seperti suku Baduy, suku Samin, suku Anak Dalam, suku Dayak, dan
sebagainya |
||
|
b. |
Menjaga eksistensi budaya lokal, dengan cara
memperluas fungsi dari kearifan lokal tersebut agar bisa memenuhi
fungsi-fungsi di luar urusan tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya |
||
|
c. |
Dalam sektor pertanian, dijadikan sebagai
karakter masyarakat setempat dalam bertani |
||
|
d. |
Dalam penanggulangan kemiskinan, berbagai
kearifan lokal, seperti kerja keras, gotong royong, dan penghormatan terhadap
orang lain dapat diintegrasikan dengan berbagai kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dunia
internasional |
||
|
e. |
Dalam sektor ekonomi, dapat mendorong
terbentuknya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat |
||
|
f. |
Dalam pedoman hidup, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan di antaranya: |
||
|
|
1). |
Dalam segi kemanusiaan, rehumanisasi harus
dilakukan |
|
|
|
2). |
Hal yang diperlu diperhatikan lagi adalah
memiliki kemampuan memilih yang baik |
|
|
|
3). |
Mengusahakan revitalisasi kebudayaan |
|
|
|
|
||
|
Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan
Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan
Hidup Lingkungan hidup manusia dibagi atas internal dan eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan keadaan yang dinamis dan seimbang, disebut homeostatis. Adapun lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen sebagai berikut (Chandra, 2007) |
|||
|
a. |
Lingkungan fisik, segala sesuatu di sekitar kita
yang berbentuk benda mati, misalnya air, udara, tanah, cuaca, rumah, panas,
sinar, dan radiasi |
||
|
b. |
Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di
sekitar kita yang bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuhan dan
hewan |
||
|
c. |
Lingkungan sosial berupa kultur, adat istiadat,
kebiasaan, kepercayaan, agama, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan,
organisasi sosial dan politik |
||
|
|
|
||
|
Dampak negatif yang ditimbulkan akibat
pembangunan terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut. |
|||
|
a. |
Lingkungan alam, menurut UU No. 32 Tahun 2009,
pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. |
||
|
b. |
Lingkungan sosial, dampak negatif terhadap
lingkungan sosial misalnya, meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan |
||
|
|
|
||
|
Menurut William Ascher dan Robert Healy,
prasyarat bagi usaha pembangunan melalui strategi pembangunan berkelanjutan
adalah konservasi sumber daya hidup yang meliputi hal-hal sebagai berikut
(Ascher dan Healy, 1990) : |
|||
|
a. |
Memelihara proses ekologi yang esensial dan
sistem penopang hidup |
||
|
b. |
Mengawetkan dan melindungi aneka ragam genetika,
dan |
||
|
c. |
Pemanfaatan yang berkelanjutan dari berbagai
spesies dan ekosistem |
||
|
|
|
||
|
Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan adalah
sebagai berikut. |
|||
|
a. |
Menjamin pemerataan dan keadilan |
||
|
b. |
Menghargai dan melestarikan keanekaragaman
hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan |
||
|
c. |
Menggunakan pendekatan integratif sehingga
terjadi keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan untuk masa
kini dan mendatang |
||
|
d. |
Menggunakan pandangan jangka panjang untuk
merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung
pembangunan |
||
|
e. |
Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana |
||
|
f. |
Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa
pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan |
||
|
|
|
||
|
Permasalahan Lingkungan Hidup Berikut beberapa permasalahan lingkungan hidup yang mengganggu keberlangsungan hidup manusia yang diakibatkan oleh pembangunan |
|||
|
a. |
Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) |
||
|
b. |
Pencemaran air |
||
|
c. |
Kerusakan lapisan ozon |
||
|
d. |
Pemanasan global (global warming), ancaman dari
pemanasan global ini di antaranya: |
||
|
|
1). |
Kegagalan panen karena cuaca yang tidak mendukung |
|
|
|
2). |
Berkurangnya kesediaan air bersih karena
kekeringan dalam jangka waktu lama |
|
|
|
3). |
Maraknya banjir dan badai topan yang
sewaktu-waktu melanda pemukiman manusia |
|
|
|
4). |
Wilayah-wilayah pesisir pulau-pulau kecil
terancam tenggelam oleh naiknya air laut |
|
|
|
5). |
Panasnya suhu menimbulkan makin banyaknya wabah
penyakit endemik seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, dan malaria |
|
|
e. |
Menipisnya keanekaragaman hayati |
||
|
|
|
||
|
Pelestarian Lingkungan Hidup untuk
Pembangunan Berkelanjutan Berikut prinsip-prinsip sederhana pelestarian lingkungan yang perlu kita lakukan yaitu mengurangi eksploitasi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), memulihkan kembali (recovery), dan memperbaiki kembali (reserve). |
|||
|
|
|
||
|
Beberapa usaha pelestarian lingkungan yang dapat
dilakukan di antaranya berikut ini |
|||
|
a. |
Pelestarian hutan |
||
|
b. |
Pelestarian tanah guna mempertahankan
kesuburannya |
||
|
c. |
Pelestarian udara |
||
|
d. |
Pelestarian laut dan pantai |
||
|
|
|
||
|
Untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,
pemakaian sumber daya alam harus lebih bijaksana, misalnya dengan melakukan
hal-hal berikut. |
|||
|
a. |
Membuat rumah dengan metode keberlanjutan |
||
|
b. |
Menggunakan energi yang terbarukan dan tidak
merusak lingkungan |
||
|
c. |
Menggunakan sistem pertanian organik agar
pencemaran lingkungan hidup seperti erosi, degradasi lahan, limbah kimia bisa
berkurang |
||
|
d. |
Dalam bidang transportasi dibutuhkan transportasi
publik yang tepat waktu, aman, dan nyaman agar masyarakat beralih dari
transportasi pribadi ke umum |
||
|
e. |
Menggunakan air lebih efisien agar bisa
menggunakan air secara berkelanjutan |
||
|
f. |
Mengolah limbah dengan cara mengurangi penggunaan
barang, menggunakan kembali bendabenda yang masih bisa digunakan, dan
melakukan daur ulang |
||
|
|
|
||
|
Pada tahun 1997, Kementerian Negara Lingkungan
Hidup juga telah menyusun strategi nasional untuk pembangunan berkelanjutan
yaitu berupa Agenda 21. Di antaranya: |
|||
|
a. |
Pelayanan masyarakat memuat program pengentasan
kemiskinan, perubahan pola konsumsi, dinamika kependudukan, pengolahan dan
peningkatan kesehatan, pengembangan perumahan dan pemukiman, serta sistem
perdagangan global, instrumen ekonomi, neraca ekonomi, dan lingkungan terpadu
|
||
|
b. |
Pengelolaan limbah memuat program perlindungan
atmosfer, pengelolaan bahan kimia beracun, pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun, pengelolaan limbah radioaktif, dan pengelolaan limbah padat dan
cair |
||
|
c. |
Pengelolaan sumber daya tanah memuat program
penatagunaan sumber daya tanah, pengelolaan hutan, pengembangan pertanian dan
pedesaan, serta pengelolaan sumber daya air |
||
|
d. |
Pengelolaan sumber daya memuat program konservasi
keanekaragaman hayati, pengembangan bioteknologi, dan pengelolaan terpadu
wilayah pesisir dan lautan |
||
|
|
|
||
|
|
|
||
|
Pembangunan Komunitas yang Menerapkan
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Terdapat empat prinsip etika berkelanjutan untuk mendasari etika sustainable society, yaitu sebagai berikut (Chiras (1992) dalam Adisendjaja (2003)) |
|||
|
a. |
Sustainable society memegang teguh etika bahwa
bumi ini memiliki sumber-sumber yang terbatas dan digunakan oleh semua
organisme |
||
|
b. |
Manusia merupakan bagian dari alam dan juga
merupakan subjek dari hukum-hukum alam dan tidak kebal terhadap hukum alam |
||
|
c. |
Manusia yang berhasil merupakan manusia yang
mampu bekerja sama dengan kekuatankekuatan alam bukan manusia yang
mendominasi alam |
||
|
d. |
Memegang prinsip yang tegas bahwa ekosistem yang
sehat yang berfungsi baik adalah sangat penting untuk semua bentuk kehidupan |
||
|
|
|
||
|
Selain empat prinsip di atas, terdapat berbagai
faktor untuk menentukan terwujudnya masyarakat yang berkelanjutan
(sustainable society). Menurut James Garbarino, faktor-faktor tersebut antara
lain sebagai berikut (Soetomo, 2008) |
|||
|
a. |
Koreksi terhadap pola kependudukan yang kurang
mendukung |
||
|
b. |
Adanya keadaan yang menawarkan prospek jangka
panjang bagi terciptanya keadilan |
||
|
c. |
Gaya hidup masyarakat kota yang industriil harus
disesuaikan guna pengembangan manusia jangka panjang |
||
|
d. |
Mengarahkan inovasi teknologi dengan cara
menciptakan substansi yang melimpah dari sumber daya alam yang langka.
Tujuannya adalah untuk mengurangi faktor pembatasan sumber daya alam |
||
|
|
|
||
|
Demikian, menurut Salim (Soetomo, 2008)
pembangunan berkelanjutan tidak terbatas pada pengelolaan sumber daya alam
secara berkelanjutan saja, tetapi juga menyangkut keberlanjutan sosial dan
ketahanan sosial. Dalam hal ini potensi komunitas masyarakat perlu
dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan dorongan dari lembaga
kemasyarakatan agar pembangunan berkelanjutan dapat berjalan dengan kondusif
sehingga tercipta komunitas masyarakat yang mandiri. Dalam hal ini lembaga
kemasyarakatan hanya memberikan pelayanan dan bantuan materi, sedangkan yang
merencanakan, melaksanakan, mengelola, dan melestarikan adalah komunitas
masyarakat itu sendiri. |
|||
|
|
|
||
|
|
|
||
Sumber: Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar