Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial terjadi karena dua faktor:
Faktor internal
Faktor ini berasal dari dalam
diri seseorang. Rendahnya kualitas diri seseorang adalah salah satu faktor
internal. Ketimpangan sosial ini bisa muncul karena kemiskinan yang mengekang
masyarakat.
Faktor eksternal
Faktor ini merupakan faktor yang
berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini bisa terjadi karena adanya
birokrasi atau aturan hukum negara yang mengekang masyarakat sehingga mereka
kesusahan dalam mengembangkan dirinya. Ketimpangan sosial ini bisa memicu
adanya gejala kemiskinan secara struktural.
Selain faktor di atas ketimpangan sosial juga dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kondisi demografi, kondisi pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial masyarakat, dan letak geografis. Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor :
Kondisi Demografis.
Demografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor
yang memengaruhinya. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain
memiliki perbedaan. Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut
berkaitan dengan: jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
Kondisi Pendidikan.
Pendidikan
merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang
efektif, yang merupakan kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan merupakan kunci
pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia. Ada perbedaan mencolok
dalam pendidikan yang ada di daerah terpencil dan kota, seperti: anak-anak yang
berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas
kurang. Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang
mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik
sehingga semangat belajar kurang. Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial.
Ketimpangan sosial dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, dan
mutu pendidikan.
Kondisi Ekonomi.
Faktor ekonomi
sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial.
Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata.
Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang
satu dengan yang lainnya. Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah
yang tertinggal. Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi
karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Daerah
yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang
modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibandingkan
dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.
Kondisi Kesehatan.
Ketimpangan
sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap
daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang
memadai, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain,
sehingga bisa mengakibatkan ketimpangan.
Kemiskinan.
Kemiskinan juga
dianggap sebagai salah satu penyebab ketimpangan sosial secara teoritis.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kurangnya
kemampuan, mutu pendidikan, dan sifat malas yang melekat di diri masyarakat
adalah beberapa contoh dari faktor internal. Sementara itu birokrasi atau
peraturan yang diterapkan oleh instansi perusahaan atau negara merupakan faktor
eksternal penyebab kemiskinan. Faktor eksternal bukan hanya menyebabkan
kemiskinan kepada satu orang saja, namun juga menyebabkan kemiskinan struktural
yang menyebabkan hampir seluruh masyarakat mengalami kemiskinan.
Kurangnya Lapangan Pekerjaan.
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat mengalami ketimpangan atau
kesenjangan sosial. Kesenjangan antara masyarakat tenaga kerja dan penganguran
menjadi semakin besar karena lapangan pekerjaan semakin sempit. Apabila upaya
pemerintah dalam mengatasi pengangguran tidak dilakukan, maka para pengangguran
ini akan merasa terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun semakin sulit
diatasi.
Perbedaan status sosial masyarakat.
Perbedaan ini terjadi karena adanya pelapisan atau stratifikasi
sosial yang terbentuk berdasarkan kualitas pribadi, baik itu kesehatan,
pendidikan, ataupun kekayaan. Ketimpangan sosial ini merupakan ketimpangan yang
sering terjadi di lingkungan masyarakat. Ketimpangan ini bisa dilihat adanya
perbedaan status sosial antara orang kaya dengan orang miskin. Penguasa dengan
rakyat, atau sarjana dengan lulusan SD.
Letak geografis.
Pengaruh letak
geografis ternyata berpengaruh terhadap ketimpangan sosial. Secara geografis,
Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang jumlahnya sangat banyak. Sayangnya
pulau-pulau ini tidak bisa dikelola dengan baik, sehingga ketimpangan sosial
pun akhirnya terjadi. Pulau-pulau kecil yang tidak tertangani pemerintah
akhirnya malah tertinggal dengan pulau-pulau besar seperti jawa, Sumatera dan
pulau besar lainnya.
Stratifikasi sosial
Sistem
stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan sosial
adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada anggota
strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu pada masyarakat yang
menganut sistem kelas sosial, status orang ditentukan oleh keahlian yang
dimiliknya. ini merupakan gambaran masyarakat yang demokratis namun
kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan akses yang
dimiliki setiap kelas sosial berbeda.
Sikap prejudice
Sikap prejudice
adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak berdasarkan realitas dan
cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan pada kelompok orang dari
kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai politik, ras, atau suku tertentu. Sikap
prejudice dapat menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap mengkategorikan
kelompok tertentu berdasarkan perasaan suka dan tidak suka, sikap prejudice
juga bisa menjurus kepada sikap rasisme.
Diskriminasi
Diskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat. Adapun ketimpangan ini bermuara dari adanya ketidakadilan. Ketimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat apabila disebabkan oleh faktor ketidakadilan dalam pendistribusian hasil pembangunan maka akan menimbulkan rasa tidak puas terhadap pemerintah/pihak pengusaha swasta yang dapat memicu adanya berbagai bentuk gerakan sosial seperti demonstrasi dan pergolakan daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar