Satu tahun lebih anak-anak sekolah terpaksa belajar dari rumah alias belajar online, alias pembelajaran jarak jauh, alias belajar virtual. Semuanya mau tidak mau harus dilaksankan demi mengurangi resiko tertularnya virus covid-19.
Sangat besar tantangan dan kendala yang dihadapi ketika pembelajaran jarak jauh diberlakukan, baik kendala yang dihadapi guru, orang tua murid hingga para peserta didik. Mulai dari media pembelajaran yang terbatas, sebagian guru yang shock harus memberikan tugas secara online, tidak tersedianya kuota internet, sampai pada jeleknya jaringan internet.
Sebagai tenaga pendidik, jujur saya merasakan sedih. Banyak
anak-anak yang curhat kapan belajar lagi disekolah, capek belajar dari HP,
rindu lari-lari dilapangan, kangen memakai seragam sekolah, mereka semuanya
mengaku sudah berada pada titik jenuh.
Namun, harapan guru dan anak-anak untuk kembali bersekolah
mulai terlihat. Di beberapa daerah tatap muka mulai diberlakukan kembali, meski
dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Itupun
diizinkan bagi sekolah yang sudah memenuhi syarat-syarat pembelajaran tatap
muka.
Ada satu kekhawatiran dimana ketika pembelajaran tatap muka
kembali dibuka dan dilaksanakan,maka pada saat yang bersamaan anak-anak harus beradaptasi kembali dengan
belajar secara normal. Semuanya tidak mudah, mereka harus kembali beraktifitas belajar
mulai pagi hingga sore hari. Mungkin bagi sebagian anak yang siap akan mudah
beradaptasi, tapi bagi mereka yang belum siap dan berada pada situasi jenuh
yang sangat akut, tentu ini tantangan tersendiri bagi siswanya sendiri maupun
gurunya.
Anak-anak akan kembali belajar dengan jam pelajaran penuh,
dengan jadwal yang teratur dan tentu saja akan kembali berinteraksi dengan guru
secara langsung. Akan berbeda halnya dengan belajar online, mereka bebas kapan materi
dan tugas dilaksanakan, tidak perlu bangun pagi-pagi, dan pasti banyak
rebahannya. Setelah tatap muka diperbolehkan, hal-hal yang tadi tidal berlaku
lagi.
Menurut saya ada hal-hal yang mesti dilakukan oleh setiap
sekolah apabila kembali pembelajaran tatap muka dilakukan : pertama, proses
pembelajaran harus dilakukan secara bertahap. Misalnya waktu jam pelajaran
jangan dulu penuh, tetapi dilaksanakan secara bertahap. Kedua, mengembalikan
rasa jenuh dengan cara lebih banyak shering pengalaman selama belajar di rumah,
kalau perlu berbagi pengalamannya dilakukan di luar kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar