Emile Durkheim |
Emile Durkheim dilahirkan di Épinal, Prancis, yang terletak di Lorraine, pada tanggal 15 April 1858. Ia dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern. Ia sangat konsen terhadap dunia pendidikan yang kemudian Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895.
Sosiolog yang dibesarkan di keluarga Yahudi Prancis ini merupakan sosiolog Perancis terkemuka, yang pernah mengajar sosiologi di Bordeaux. Pada 1902 Durkheim akhirnya mencapai tujuannya untuk memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi profesor di Sorbonne.
1. Ajaran-ajaran Pokok Durkheim
Sama halnya dengan sosiolog lainnya, Emile Durkheim juga memiliki ajaran-ajaran pokok, yaitu :
- Dalam setiap masyarakat terdapat solidaritas sosial, yaitu solidaritas mekanis pada masyarakat bersahaja dan solidaritas organis pada masyarakat modern
- Tugas utama sosiologi adalah mempelajari fakta sosial dan dua karakteristik utama fakta sosial adalah bahwa ciri itu bersifat eksternal terhadap individu dan fakta itu memaksa tingkah laku manusia sebagai individu
- Mengadakan penelitian terhadap jenis-jenis bunuh diri untuk membuktikan kebenaran aturan-aturan metode sosiologis yang diajarkannya. Durkheim pernah mengembangkan konsep tentang anomie dalam "Bunuh Diri", yang diterbitkannya pada 1897. Dalam bukunya ini, ia meneliti berbagai tingkat bunuh diri di antara orang-orang Protestan dan Katolik, dan menjelaskan bahwa kontrol sosial yang lebih tinggi di antara orang Katolik menghasilkan tingkat bunuh diri yang lebih rendah.
- Sosialisme merupakan suatu protes terhadap keadaan anomie, yakni keadaan di mana kaidah-kaidah mulai memudar kekuatannya
- Esensi kekuatan kaidah-kaidah terletak pada kesuciannya
- Menurut metodologi kolektivitas, maka fakta sosial tidak dapat dianalisa menurut perilaku peribadi manusia.
2. Konsen di Dunia Pendidikan
Durkheim juga sangat tertarik akan pendidikan. Hal ini sebagian karena ia secara profesional dipekerjakan untuk melatih guru, dan ia menggunakan kemampuannya untuk menciptakan kurikulum untuk mengembangkan tujuan-tujuannya agar sosiologi diajarkan seluas mungkin. Lebih luas lagi, Durkheim juga tertarik pada bagaimana pendidikan dapat digunakan untuk memberikan kepada warga Prancis semacam latar belakang sekuler bersama yang dibutuhkan untuk mencegah anomi (keadaan tanpa hukum) dalam masyarakat modern
Durkheim berpendapat bahwa pendidikan mempunyai banyak fungsi:
a. Memperkuat solidaritas sosial
- Sejarah: belajar tentang orang-orang yang melakukan hal-hal yang baik bagi banyak orang membuat seorang individu merasa tidak berarti.
- Menyatakan kesetiaan: membuat individu merasa bagian dari kelompok dan dengan demikian akan mengurangi kecenderungan untuk melanggar peraturan.
b. Mempertahankan peranan sosial
- Sekolah adalah masyarakat dalam bentuk miniatur. Sekolah mempunyai hierarkhi, aturan, tuntutan yang sama dengan "dunia luar". Sekolah mendidik orang muda untuk memenuhi berbagai peranan.
c. Mempertahankan pembagian kerja.
- Membagi-bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecakapan. Mengajar siswa untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kecakapan mereka
3. Hasil Karya Durkheim
Berikut beberapa hasil karya Emile Durkheim
- The Division of Labor
- Rules of Sociological Method
- Professional Ethics and Civic Morals
- The Elementary Forms of the Religious Life
- Socialism and St. Simon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar