Bismillahirrahmanirrahim
Saya pernah cerita bahwa pertama kali ngeblog itu di tahun 2011, dengan platform blogspot. Namun, baru di tahun 2020, blog yang saya buat kembali saya isi dengan tulisan lagi. Apalagi diakhir tahun 2020, blog yang saya punya ditingkatkan ke Top Level Domain (TLD) dengan nama sahabatsosiologi.com.
Di awal-awal, saya tidak punya keinginan yang lebih, hanya ingin punya blog yang berisikan materi-materi pelajaran sosiologi untuk tingkat SMA dan MA. Bukan hanya karena nama blognya sahabatsosiologi.com, tetapi juga karena saya sebagai seorang guru sosiologi di tingkat Madrasah Aliyah (MA).
Saya tidak pernah berpikir untuk menata blog agar lebih SEO Friendly, atau memiliki ruh dan branding. Yang ada dalam pikiran saat itu adalah bagaimana seluruh materi sosiologi yang ada di dalam buku bisa saya pindahkan ke dalam blog dan saya kembangkan dengan berbagai referensi. Tujuannya agar ada kemudahan dalam proses pembelajaran, dan itupun hanya untuk pribadi dan murid saya sendiri. Simpelnya, pembelajaran tidak lagi berbasis buku, tapi beralih berbasis web atau situs. Bisa diakses kapanpun dan dimanapun kita mau.
Baca Juga : 10 + Langkah Cara Memasang Google Analytic di Blogspot
Seiring perjalanan waktu, pola pikir saya mulai berubah setelah ikut kelas Blogspedia Coaching Batch 2 di bawah arahan Coach Mbak Marita Ningtyas. Menurutnya sebuah blog itu harus memiliki ruh dan branding. Kalau sebelumnya kita mempelajari tentang bagaiman membranding blognya, mulai dari SEO friendly, penataan template dan tema, google analytic (GA) dan google search console (GSC), sekarang kita diajarkan bagaimana cara membranding pemiliknya alias personal branding (PA).
1. Apa Sih Personal Branding itu ?
Mengutip dari materi Blogspedia Coaching Batch 2, secara umum Personal Branding adalah Bagaimana cara kita memperkenalkan diri kita terhadap public. Dengan kata lain Personal Branding itu bagaimana seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.
2. Tidak Mudahnya Menemukan Brand
Untuk menemukan 'brand' ini adalah perjalanan yang tidak sebentar serta bukan pekerjaan yang mudah. Untuk menemukannya kita bisa mulai dengan mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada setiap hambanya. Harus ingat bahwa setiap kita diberi keunikan, kelebihan dan kekuatan oleh Tuhan, semuanya itu harus ditumbuhkan agar tampak. Keunikan, kelebihan dan kekuatan itu tidak hanya bermanfaat dan dikenal untuk dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat dan dikenal oleh orang lain. Itulah sebenarnya hakekat dari sebuah personal branding yaitu terus menjadi diri terbaik dan bermanfaat bagi orang lain serta agar lebih berdampak, maka kita harus tampak.
3. Komponen Sebuah Personal Branding
Komponen sebuah personal branding itu ada dua, yaitu komponen utama dan komponen pendukung
a. Komponen Utama
- VALUE
Nilai unggul diri kita. Ada orang yang sudah menyadari value dirinya, ada yang perlu waktu dan latihan secara konsisten untuk menemukan dan memaksimalkan nilai unggul diri.
- SKILL
Setiap orang mempunyai ketrampilan, kemampuan dan kelebihan. Cara terpenting untuk mengembangkan skill adalah dengan fokus pada kelebihan, bukan pada kekurangan.
- BEHAVIOUR
Tingkah laku positif mendukung citra diri yang positif, dan sebaliknya.
b. Komponen Pendukung
- APPEARANCE
Penampilan akan mempresentasikan diri kita, apakah kita seorang yang rapi, sederhana, eksekusif dan seterusnya
- UNIQUENESS
Temukan keunikan pada diri sendiri yang tidak dimiliki orang lain.
- AUTHENTIC
Jadilah diri yang otentik dan tidak dibuat-buat sebagai identitas original diri kita yang paling khas.
4. Seberapa Pentingkah Personal Branding itu ?
Pentingkah sebuah personal branding itu ? Berikut beberapa alasan kenapa personal branding itu dibutuhkan
a. Meningkatkan Kepercayaan Orang Lain pada Anda
Personal branding membuat orang lain lebih mengenal Anda. Walaupun mereka belum pernah bertemu dengan Anda secara langsung. Hasilnya, kepercayaan orang lain pada akan meningkat karena Anda bukanlah orang asing lagi.
b. Memperkuat Kredibilitas Anda
Seperti yang sudah disebutkan di atas, personal branding membuat orang lain bisa dengan mudah melihat berbagai pencapaian Anda. Sehingga kredibilitas Anda akan menguat karena memang sudah ada buktinya.
c. Membangun Rasa Percaya Diri
Jika Anda bisa memaksimalkan personal branding, Anda bisa lebih semangat dan maksimal dalam mengerjakan sesuatu. Sebab, Anda merasa percaya diri dengan keahlian yang dimiliki.
d. Memperluas Koneksi Anda
Di era digital ini, personal branding bisa dengan mudah meningkatkan eksposur Anda, lho. Apalagi jika Anda aktif melakukan networking. Hasilnya, koneksi Anda akan sangat luas. Bahkan, hingga ke luar bidang yang Anda geluti sekalipun.
e. Menunjukkan Diri Anda dengan Apa Adanya
Hampir tidak mungkin memalsukan personal branding. Kenapa? Sebab, personal branding lahir dari passion dan nilai-nilai kehidupan yang Anda pegang. Hasilnya, orang-orang akan percaya bahwa Anda memang apa adanya dan tak dibuat-buat.
5. Cara Membangun Personal Branding di Blog
Masih dikutip dari materi yang diberikan di kelas Blogspedia Coaching Batch 2, Menurut Parenthood Psychologist, Yuhaida Noor, ada 6 langkah untuk membangun Personal Branding :
a. Kenali Diri
- Flashback lagi motivasi ngeblog kita, alasan kenapa ngeblog, memilih nama, memilih domain dan niche.
- Lalu tanyakan apakah sampai hari ini semua alasan itu masih sama kuatnya, lebih kuat atau berkurang?.
- Serta Adakah hal-hal baru yang ingin ditambahkan?
b. Temukan PDB (Positioning Differentiation Brand)
- Tulis hal-hal yang membedakan antara blog kita dengan blog orang lain.
- Hal unik apa yang hanya ada di blog kita dan tidak ada di blog orang lain?
c. Berikan Bukti
- Sudah seberapa konsisten kita update postingan blog?
- Sudah sepassionate apa kita menulis artikel-artikel di blog kita?
d. Optimalisasi Media Sosial
- Blogger saat ini dianggap juga sebagai influencer, maka wajar saja jika ada keharusan kalau sebagai blogger juga aktif di media sosial.
- Pastikan rutin update media sosial terkait dengan branding kita as a blogger. Tak hanya share tentang postingan blog, tapi juga aktivitas harian kita terkait blogging; menulis, cari konten, datang event dsb
- Gunakan nama medsos yang seragam dengan blog
- Tampilkan link blog di bio medsos
- Ubah IG personal menjadi IG bisnis
- Aktif ngetweet, ambil dari materi blog
- Agar tidak dibanned, buat fanpage khusus postingan blog
e. Kolaborasi
- Join komunitas blogger
- ikut blogwalking
- ikut medsos walking
- menawarkan diri menjadi guest post di blog seseorang/membuka guest post di blog sendiri
- Bikin tema kolaborasi, misal Dua Kacamata – duet postingan saya dan suami
f. Evaluasi
- Setiap akhir minggu, cek insight medsos dan views blog
- Adakah penambahan follower, like, subscribe
- Sudahkah konsisten posting
- Cek kualitas postingan blog dan media sosial kita
Baca Juga : GSC : Manfaat dan Panduan Lengkap Cara Memasangnya di Blogspot
6. Lalu Personal Branding Aku Sebagai Seorang Blogger Apa ?
Sudah pantaskah aku disebut sebagai seorang blogger ? Tergantung dari sudut mana orang akan memandangnya. Kalau dari sudut pernah atau suka menulis di blog, jawabannya ya saya seorang blogger. Tapi jika orang melihatnya dari sudut pandang blogger yang punya personal branding, tentu jawabannya sangat jauh. Namun, untuk ke arah mempersonal brandingkan pasti ada.
Seperti di awal dikatakan, saya memiliki blog itu hanya ingin materi-materi pada mata pelajaran Sosiologi itu semuanya terdokumentasikan secara online. Tujuannya agar lebih memudahkan baik untuk saya sendiri maupun siswa, dalam mencari referensi. Materinya bisa diakses kapanpun dan di manapun kita berada.
Semua blogger tentu punya keinginan yang sama, yaitu dikenal dan tulisannya bermanfaat bagi orang banyak. Begitu juga dengan saya sendiri, keinginan untuk dikenal dan dibaca terus menerus tulisannya tentu saja ada. Misalnya dengan terus-menerus menulis secara berkala, atau saya postkan link tulisannya di media sosial meskipun belum optimal.
Saya berterima kasih kepada sahabat baru saya di kelas Blogspedia Coaching Batch 2, Mas Sugianto, yang sudah membranding saya lewat tulisannya yang berjudul "Hamdan, Guru Sosiologi dan Blogger Asal Sukabumi", dan rekan satu lembaga, Pak Yonal Regen, yang juga selalu memposkan link tulisan saya. Semuanya berdampak positif terhadap diri sendiri, yah bisa dibilang menambah kepercayaan diri saya dan semangat untuk terus menulis.
Kesimpulan dari tulisan kali ini adalah bahwa membangun sebuah personal branding untuk seorang blogger adalah hal yang sangat penting. Karena Keunikan, kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang blogger itu tidak hanya bermanfaat dan dikenal untuk dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat dan dikenal oleh orang lain.
Saya baru bisa mengatakan bahwa saya adalah seseorang yang berprofesi sebagai GURU pada sebuah madrasah, yang punya keinginan memberikan inspirasi, dan menjadi agent of change bagi sesama guru lewat tulisan di blog.
Sebuah personal branding untuk seorang blogger adalah hal yang sangat penting. Karena Keunikan, kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang blogger itu tidak hanya bermanfaat dan dikenal untuk dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat dan dikenal oleh orang lain
Hatur Nuhun, Alhamdulilah
Mantap pak guru. Tapi saya penasaran kenapa PB-nya di kartu namanya nggak : guru | blogger. Pasto sangat bermanfaat untuk para murid dan semua yg membutuhkan info sosiaologi pak ;)
BalasHapusmuantappp Pak Hamdan, lengkap sekali, bisa jadi bahan referensi banget nih :D
BalasHapusLengkap sekali pak.. Sekarang personal brandingnya selain guru jadi nambah blogger dong pak..
BalasHapusKalau menurut saya, pak Hamdan sudah punya branding.. ya, seperti yang ditegaskan oleh Pak Gie. Semangat teru pak, semoga makin melejit!
BalasHapusMasya Allah terus berkarya y pak. Jenengan sudah terbranding dg karakter yg kuat sebagai seorang pendidik pak. Dg ngeblog membuat brandibg jenengan makin naik. Keren2...
BalasHapusHebat nie pak guru yang ngeblog, itu udah kuatbgt pak.
BalasHapus