by : Canva |
Keluarga merupakan tempat pertama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak. Maka tak salah keluarga disebut sebagai “Madrasatul Ula” atau sekolah pertama. Di keluarga inilah pembentukan karakter anak usia dini ditanamkan. Peran keluarga benar-benar dibutuhkan dalam proses sosialisasi primer pada pembentukkan karakter anak usia dini.
Keluarga berperan sebagai actor utama dalam menentukan masa depan perkembangan anak. Bahkan, perkembangan anak harus sudah mulai dijalankan sejak anak masih dalam kandungan. Apalagi dalam ajaran agama, ruh sudah dimasukan ke dalam calon manusia pada usia 4 bulan. Makanya kita mesti percaya anak yang belum lahir sebenarnya sudah dapat menangkap dan merespon apa-apa yang dikerjakan oleh orang tuanya, terutama kaum ibu. Kita sering melihat ibu-ibu yang sedang hamil, suka menyebut kalimat “amit-amit” apabila sedang merasakan atau melihat sesuatu yang tidak disukai. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar ibu-ibu yang hamil percaya bahwa calon anak yang ada dalam kandungannya , sudah bisa merasakan apa yang dilakukan oleh ibunya.
Pembentukan karakter anak dimulai sejak masih dalam kandungan, kemudian setelah lahir. Setelah lahir inilah tantangan mulai dirasakan oleh orang tua, tantangan dimulai dengan bagaimana orang tua dapat mengasihi dan menyayangi anak sesuai dengan dunianya.
Dalam literature Islam dikenal dengan istilah, anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Perkembangan anak akan ditentukan oleh orang tuanya sendiri. Mau dibawa kemana, dan mau dibentuk karakter seperti apa anaknya tergantung bagaimana orang tuanya membentuk dan mengasuh anaknya.
Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan dapat berkembang secara optimal. Dan itu semua tergantung pada peran orang tua dalam memahami pola-pola perkembangan anak dan mampu mengarahkan anak-anaknya sesuai dengan masa perkembangan anak tersebut.
Ada nilai-nilai moral yang harus ditanamkan dalam rangka pembentukan karakter anak usia dini yang harus dikembangkan di lingkungan keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah :
Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan perbuatan/pekerjaan
Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kerja Keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Kreatif
Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri
Sikap dan berperilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
Semangat Kebangsaan
Cara berfikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bansga dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
by : Canva |
Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain
Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Sosial
Sikap dan tindkaan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah nilai-nilai moral yang harus dikembangkan pada anak usia dini sebagai peran keluarga dalam pembentukan karakter anak di usia dini. Sehingga anak-anak yang memiliki karakter yang kuat, yang bisa menjadi bekal di kehidupan dewasanya.
Keluarga disebut sebagai “Madrasatul Ula” atau sekolah pertama. Di keluarga inilah pembentukan karakter anak usia dini ditanamkan. Peran keluarga benar-benar dibutuhkan dalam proses sosialisasi primer pada pembentukkan karakter anak usia dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar