1. Ruang Lingkup Globalisasi
Berdasarkan ruang lingkupnya, setidaknya kita mengenal lima macam globalisasi, yaitu, pertama, globalisasi ekonomi, kedua, globalisasi politik, ketiga, globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, keempat, globalisasi sosial dan budaya, dan kelima, globalisasi agama.
a. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu kehidupan ekonomi yang bersifat global atau mendunia dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan munculnya perusahaan-perusahaan yang bersifat trans-nasional dan perdagangan bebas, yaitu kawasan perdagangan yang berlangsung semakin luas dan “menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional, seperti proteksi oleh negara untuk melindungi produk tertentu oleh perusahaan dalam negeri. Wujud nyata dari globalisasi ekonomi adalah terbentuknya perusahaan-perusahaan atau korporasi yang bersifat lintas negara nasional dan perdagangan bebas yang melampui batas-batas lintas negara.
b. Globalisasi Politik
Salah satu fenomena terjadinya globalisasi dalam bidang politik adalah munculnya organisasi-organsiasi internasional yang terdiri dari berbagai negara, misalnya ASEAN, yang merupakan bentuk organisasi kerjasama di antara negaranegara di Asia Tenggara, MEE atau Masyarakat Ekonomi Eropa yang dibentuk untuk untuk menata politik perdagangan bersama di antara negara-negara yang ada di kawasan Eropa Barat, Organisasi Buruh Intenasional, Persatuan BangsaBangsa, dan sebagainya. Di samping itu juga munculnya kerjasama antar-negara baik yang bersifat bilateral yang merupakan kerjasama di antara dua negara atau multilateral yang merupakan kerjasama di antara lebih dari dua negara
c. Globalisasi Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi ditengarai oleh hadirnya teknologi yang memungkinkan banyak orang di belahan dunia manapun bisa saling terhubung satu sama lain. Setiap orang dapat memperoleh pendidikan atau pekerjaan di manapun yang ia mau, tidak terbatas di dalam negeri. Orang Indonesia dengan mudah dapat menempuh pendidikan atau memperoleh pekerjaan di Jerman, Australia, Jepang, Amerika, dan sebagainya. Peluang demikian akan dapat meningkatkan mutu sumberdaya manusia. Peningkatan mutu sumberdaya manusia ini menjadi penting karena dengan globalisasi akan terjadi persaingan yang relatif terbuka dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan menjalin relasi atau kerjasama
d. Globalisasi Bidang Sosial dan Budaya
Sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian di depan, bahwa dalam proses globalisasi tidak dapat dihindarkan terjadinya pertukaran unsur-unsur kebudayaan di antara kelompok atau masyarakat, tetapi tidak hanya itu, globalisasi juga merupakan ancaman terhadap keberadaan kebudayaan lokal dan nasional karena adanya pengaruh dari kebudayaan global. Globalisasi menuntut terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan dari kelompok-kelompok atau masyarakat agar dapat memenuhi tuntutan hidup masyarakat global
e. Globalisasi Agama
Dalam hubungannya dengan bidang kehidupan agama, globalisasi telah mengakibatkan terjadinya interaksi atau hubungan sosial di antara kelompok-kelompok atau umat beragama, baik yang berupa kerjasama, persaingan, atau pun dalam bentuk konflik. Hal ini merupakan konsekuensi berlangsungnya hubungan atau interaksi sosial yang semakin terbuka. Umat agama tidak dapat membatasi hubungan-hubungan sosial yang terjadi hanya berlangsung di antara para penganut agama yang sama, melainkan juga dengan penganut agama yang berbeda. Keterbukaan hubungan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga mengakibatkan tidak dapat dihindarkannya diskusi atau pembahasan unsur-unsur kehidupan agama yang berlangsung lintas umat agama. Perbandingan agama bahkan telah menjadi mata kuliah yang pasti ada di perguruan tinggi agama. Demikian juga tentang unsur-unsur kehidupan agama yang meliputi ajaran inti dari sebuah agama, aspek-aspek ritual dan perlengkapannya, emosi atau perasaan keagamaan, dan umat beragama itu sendiri.
Baca Juga : Jenis-Jenis Perubahan Sosial
2. Faktor-Faktor Penyebab Globalisasi
a. Kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi serta semakin rendahnya biaya transportasi
Sebagaimana telah disebut pada bagian depan modul ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang penting yang menyebabkan sekaligus mempercepat laju globalisasi. Mulai tahun 1980-an, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami suatu kemajuan besar dalam hal kekuatan, kemudahaan penggunaan, dan ketersediaan. Kemajuan yang cepat dalam teknologi komputer dan piranti lunak telah menimbulkan terbentuknya serangkaian teknologi pendukung mulai dari mesin faksimili sampai dengan siaran radio dan televisi melalui satelit, jaringan-jaringan kerja komputer berbagai perusahaan, dan internet global. Secara bersamaan perkembangan teknologi tersebut telah memungkinkan berlangsungnya transmisi atau aliran data dan informasi yang tidak pernah terbayangkan pada masa sebelumnya mengenai ukuran dan kecepatannya. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana sekarang ini telah memungkinkan terjadinya transfer modal yang berlangsung dalam skala internasional atau global.
Perkembangan teknologi tersebut juga telah mendukung perkembangnya teknologi transportasi yang telah memudahkan aliran orang dan barang yang melintasi batasbatas wilayah negara, sehingga telah menyumbang terciptanya integrasi pasar-pasar lokal dan nasional ke dalam pasar-pasar internasional atau global.
b. Menyebar dan meluasnya kapitalisme dalam kerjasama ekonomi internasional.
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi di mana perdagangan, industri, dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik-pemilik swasta dengan tujuan meperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pada tataran tertentu, globalisasi dapat dilihat sebagai perluasan kapitalisme global. Jan Aart Scholte, seperti dikutip oleh Budi Winarno dalam bukunya Melawan Gurita Neoliberalisme, mengungkapkan bahwa pada satu sisi, dinamika kelebihan modal telah menjadi kekuatan besar di balik globalisasi sekarang ini. Perusahaanperusahaan bermodal besar seiring dengan globalisasi mendapatkan keuntungan besar karena memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dan menikmati biaya tenaga kerja yang murah serta peluang-peluang baru dalam perdagangan barang-barang yang tidak berwujud, seperti informasi, percakapan telepon, dan produksi media massa yang peredarannya melintasi batas-batas wilayah negara.
Baca Juga : Faktor-Faktor Perubahan Sosial
c. Kemenangan politik-ekonomi neoliberalisme
Neoliberalisme merupakan faham atau ideologi ekonomi yang mengutamakan sistem ekonomi kapital, perdagangan bebas, perluasan pasar, privatisasi Badan Usaha Milik Negara, dan meminimalkan atau menghilangkan campur tangan pemerintah dan peran negara dalam mengusahakan layanan-layanan sosial, seperti pendidikan dan kesehatan. Kemenangan ideologi liberal pada tahun 1980-an merupakan masa yang menentukan bagi meluasnya kebijakan neoliberal di seluruh dunia.
Diawali di Inggris oleh Perdana Menteri Margareth Thacther dan di Amerika Serikat oleh Ronald Reagan, ideologi neoliberal pada akhirnya menjadi umum digunakan sebagai dasar menentukan kebijakan ekonomi yang dianut oleh para ekonom dan politikus di hampir semua negara di dunia. Bahkan melalui lembaga-lembaga global, seperti World Trade Organization, disingkat WTO, atau Organisasi Perdagangan Bebas Dunia, World Bank atau Bank Dunia dan International Monetery Fund, disingkat IMF, kebijakan-kebijakan yang bersifat neoliberal telah ditetapkan, di mana dalam penerapan kebijakan-kebijakan tersebut oleh negara-negara diawasi dan dikendalikan oleh negara-negara dominan yang tergabung dalam G7, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Britania Raya, atau jika ditambah dengan Rusia menjadi G8
Ditulis ulang :
Widiningsih, 2020, Modul Sosiologi Kelas XII KD 3.2 dan 4.2, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar