Tahu dong di mana para anggota MPR/DPR itu bersidang ? Ya, nama tempat para anggota MPR/DPR tiap kali sidang itu adalah Gedung MPR/DPR. Pertanyaan selanjutnya, pernahkah anda masuk ke lingkungan gedung yang sering kali dijadikan tempat untuk berunjuk rasa itu ? Mungkin ada yang pernah, mungkin ada yang memang kerjanya di sana, atau mungkin juga ada yang belum pernah menginjak kakinya di sana sama sekali.
Terus terang saya adalah salah seorang yang sebelumnya tidak pernah masuk ke gedung itu, kalau sekedar lewat sih beberapa kali saya pernah. Baru tepat di hari pahlawan, tanggal 10 Nopember 2021 kemarin, saya bersama 12 teman lainnya berkesempatan untuk bisa hadir di gedung MPR/DPR. Meskipun hanya sehari, tapi buat kami bertiga belas, hari itu menjadi hari special, momen langka, yang mungkin akan selalu diingat dan menjadi bagian cerita pengalaman hidup kami, untuk kami ceritakan di masa-masa yang akan datang. Mau tahu cerita kami kenapa bisa dapat undangan untuk berkunjung ke gedung MPR/DPR dari sekretariat jenderal MPR ? Dan bagaimana kesan serta serunya kami sehari di gedung tempat di mana para anggota DPR bekerja ? Yuk simak cerita lengkapnya.
POP, Awalnya ….
POP adalah Program Organisasi Penggerak, sebuah program yang dibuat oleh Kemendikbudristek guna mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang melibatkan peran serta organisasi. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu mitra organisasi yang ikut seleksi program Kemendikbudristek ini adalah Nurani Hati Institute (NHI). Setelah melalui proses dan seleksi yang sangat ketat akhirnya, oragnisasi di bawah Founder Ade E Sumengkar ini lolos untuk ikut serta dalam program POP ini. Pelaksanaan POP 2021 oleh Nurani Hati Institute terjadwal sejak tanggal 02 Oktober, 3 Oktober, 9 dan 10 Oktober, 16 Oktober, selanjutnya 20 dan 21 November 2021 dan diakhiri pada tanggal 9 Desember 2021 sebagai penutup POP 2021.
Dan lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, di mana saya tinggal, mendapat kesempatan untuk ikut pendampingan dari Nurani Hati Institute sebagai bagian dari program POP. Rangkaian jadwal yang harus diikuti adalah kegiatan workshop atau pelatihan dengan tema Literasi, Numerasi dan Karakter. Pelatihan ini memiliki tantangan tersendiri bagi para pesertanya, yakni setiap kali selesai materi, semua peserta harus menyelesaikan tugas berupa membuat tulisan. Semua tulisan dari peserta POP nantinya akan dibukukan, dan akan dibedah di gedung MPR/DPR.
Untuk lebih semangat dalam mengikuti POP ini, Pak Ade E. Sumengkar selaku Founder NHI, akan memberikan reward berupa mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke gedung MPR/DPR. Kesempatan untuk bisa berkunjung ke gedung MPR/DPR tersebut dibagi dua kloter. Untuk kloter dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 2021, sementara kloter kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2021.
Menuju Gedung MPR/DPR
Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya pada tanggal 3 Nopember 2021, NHI mengumumkan nama-nama yang ikut serta dalam kunjungan ke gedung MPR/DPR. Alhamdulilah nama saya tercatat sebagai salah seorang peserta yang mendapat kesempatan untuk berangkat ke gedung MPR/DPR.
Rasa bangga dan haru, karena saya beserta teman-teman akan berkunjung ke gedung di mana tempat orang-orang terhormat berada, yang mungkin tidak semua orang punya kesempatan yang sama seperti saya dan teman-teman. Ada kurang lebih 50 peserta yang mendapat kesempatan, tapi dari kecamatan saya sendiri hanya 16 orang yang mendapatkan kesempatan. Sayangnya dari 16 orang tersebut, ada 3 peserta yang tidak bisa ikut berangkat. Setelah melalui koordinasi dan persiapan, kami bertiga belas sepakat akan berangkat bersama-sama dalam satu kendaraan.
Sebelum berangkat ke sana, ada beberapa persyaratan yang harus kami penuhi. Peserta yang berangkat adalah peserta yang sudah mengisi daftar isian kesiapan untuk hadir, dan semua peserta harus membawa surat keterangan hasil swab yang negative.
Pukul 5 pagi kami sudah berkumpul dititik yang sudah disepakati, tapi nggak tahu kenapa, kendaraan yang akan membawa kami belum ada di tempat. Kami sempat risau, karena tahu sendiri dong di Sukabumi ada titik-titik jalan yang terkenal macet. Akhirnya kendaraan yang kami tunggu-tunggu tiba.
Catat ! dari ketiga belas orang yang ikut, 3 orang laki-laki dan 10 orang perempuan, tak ada seorang pun yang pernah berkunjung ke gedung MPR/DPR. Artinya perjalanan ini adalah perjalanan pertama kami berkunjung ke gedung yang memiliki symbol kepakan sayap garuda berwarna hijau. Bolehlah orang menyebut kami seperti film “Kabayan Saba Kota”. Tapi Insyaallah mesikipun dari kampung tapi nggak kampungan. :D :D
Keseruan pertama yang kami rasakan selama perjalanan ke sana adalah suasana kekeluargaan, kebersamaan dan kedekatan. 13 orang ini yang terdiri dari para pengelola dan guru, seperti tidak ada jarak. Yang selama ini kami jarang kumpul, dengan adanya acara ini kami bisa bersenda gurau, becanda, selama kurang lebih 4 jam sebelum tiba di gedung MPR/DPR. Kalimat-kalimat yang dilontarkan benar-benar kalimat persahabatan dan berkali-kali keluar ketawa lepas dari peserta yang ikut. Bayangkan selama 4 jam suasana di dalam kendaraan diisi oleh celotehan-celotehan ibu-ibu, terutama dari Drigennya Bu Ati, pengelola PAUD Sakura, rasa ngantuk benar-benar hilang.
Tiba di Gedung MPR/DPR
Kurang lebih 4 jam kami di perjalanan, dan sekitar pukul 10 kami tiba di gerbang belakang gedung MPR/DPR. Sebelum masuk ke halaman parkir, rombongan diperiksa protokol kesehatannya. Lalu petugas keamanan meminta salah seorang dari kami diminta turun untuk mengisi dulu daftar hadir. Karena sebelum tiba di gedung, kami telah bersepakat bahwa yang menjadi ketua rombongannya adalah Pak Irwansyah, maka yang turun saat itu adalah Pak Irwan.
Sepuluh menit kami menunggu, akhirnya kami diperbolehkan menuju tempat acara yang tertera di surat undangan. Karena kami masuk kepada kloter pertama, lokasi yang dituju adalah Lobby Gedung Nusantara IV atau tempat Konpfrensi press. Tapi sebelum menuju lokasi, kami kembali diperiksa dengan menggunakan anjing pelacak. Pokoknya benar-benar super ketat, wajarlah salah satu tempat vital yang harus dijaga.
Dengan mengucapkan alhamdulilah kami bertiga belas tiba dengan selamat di gedung kebanggaan bangsa Indonesia ini, mungkin karena ini pertama kali, kami benar-benar terpukau dengan gedung yang memiliki luar sekitar 80 meter persegi ini. Kami melewati gedung Nusantara I, II, III, gedung paripurna, tempat sidang anggota DPR/MPR, yang berwarna hijau dan berhenti di gedung Nusantara IV, di mana tempat acara berlangsung. Wow sebuah kata yang terlontar dari mulut saya. Ini pertama kalinya, Bung, saya menginjakan kaki di gedung megah ini. Kendaraan berhenti tepat di samping air mancur yang juga menjadi ikonik gedung selain kubah sayap garuda.
Kami yang bertiga belas pun dipersilahkan masuk ke gedung Nusantara IV. Dengan mengenakan seragam batik kebanggaan Himpaudi Kabupaten Sukabumi, kami melangkahkan kaki untuk yang pertama kalinya di gedung MPR/DPR.
Kami disambut oleh para petugas yang juga mengenakan batik dengan sangat ramah. Lalu kami diantar ke tempat registrasi. Di tempat ini kami mengisi daftar hadir, kemudian mengisi daftar isian, lalu diberikan snack. Di dalam ruangan kami harus tetap menjaga protokol kesehatan covid-19. Sekitar satu jam kami diberikan waktu untuk istirahat. Rundown acaranya sangat rapi dan tertata serta mengikuti protokoler.
Pekan Kehumasan MPR RI dan Bedah Buku
Ternyata dari rundown acara yang kami terima, kloter pertama ini sengaja diundang sebagai peserta pada gelaran acara Pekan Kehumasan MPR RI, yang diselenggarakan dari tanggal 8 hingga tanggal 11 Nopember 2021.
Pekan Kehumasan MPR RI ini diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Pameran Perpustakaan, Pameran PPID, dan Pameran Lomba Foto dan Karya Jurnalistik. Serta tepat di Hari Pahlawan, tanggal 10 Nopember, Pekan Kehumasan MPR RI ini, diisi dengan launching Novel “Meraih Mimpi” dan Aplikasi Buku Digital MPR RI, serta pengumuman pemenang lomba foto dan karya jurnalistik.
Tahun 2021 menjadi tahun pertama Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, menggelar acara Pekan Kehumasan, yang mengusung tema “Menyapa Sahabat Kebangsaan”. Acaranya sendiri diawali dengan laporan Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, Siti Fauziah, Sambutan dari Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), dan diakhir ada sambutan dari Sekretaris Jendral MPR RI, Ma’ruf Cahyono, yang sekaligus melaunching Novel “Meraih Mimpi” karya Tim Humas MPR RI.
Setelah acara launching buku novel dan Buku Digital MPR RI, kami seluruh peserta kembali menuju ruang istirahat untuk mendapatkan makan siang. Dan jam satu siang, acara kembali dilanjutkan dengan gelaran Bedah Buku Novel dengan judul “Meraih Mimpi” Karya Tim Humas MPR RI. Dalam kesempatan ini ada dua narasumber yang membedah ini, pertama, Hj. Sadarestuwati, S.P., M.MA, Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, dan yang kedua, Ade E. Sumengkar, S.Pd., MM.,AAIJ, Founder Nurani Hati Institute dan Pegiat Literasi. Untuk isi dan apa pesan dari Buku Novel “Meraih Mimpi” ini, mungkin akan saya sampaikan pada kesempatan lain.
Kesan dan Foto-Foto
Ada banyak kesan dan keseruan selama kami berada di Gedung MPR/DPR. Selain tadi seperti yang diawal saya sebutkan, kesan kedua kami merasa bangga bisa bertatap muka secara langsung dan dekat dengan orang-orang hebat, yang selama ini kami lihat di layar kaca. Dan tentu saja keseruan yang ketiga adalah kita bisa jalan-jalan dan melihat kemegahan gedung yang dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno ini.
Momen pertama yang kami ambil tentu saja berfoto bersama narasumber, sekaligus orang dibalik kami bisa berada di gedung MPR/DPR, yakni Bapak Ade E. Sumengkar. Momen kedua yang ingin kami abadikan adalah berfoto di gedung paripurna. Sebagai salah satu ikonik gedung, berwarna hijau, sebagai symbol kesejahteraan, berbentuk kepak sayap burung garuda, tentu berfoto tepat ditangga, dan pintu masuk menjadi momen yang tidak boleh terlewatkan.
Dan momen foto ketiga yang juga tidak ingin kami lewatkan adalah berfoto di depan air mancur.
Kesan terakhir dari perjalanan sehari di gedung MPR/DPR ini adalah semua peserta diberikan sounvenir, yang menurut kami sangat bermakna. Ada buku novel “Meraih Mimpi”, Komik 4 Pilar MPR RI, dan souvenir lainnya, yang semuanya berlogo MPR RI.
Pulang dan Tiba dengan Selamat
Setelah kami puas dengan berfoto-foto, kami pun pulang meninggalkan gedung MPR/DPR. Meskipun ada satu keinginan yang tidak bisa diwujudkan, yakni masuk ke ruang sidang MPR RI. Tapi tak apalah mungkin lain waktu kami bisa mewujudkannya.
Seperti waktu berangkat, selama perjalanan pulang pun suasana di dalam kendaraan tetap rame. Kami semua bercerita tentang MPR, MPR, dan MPR. Dan berharap semuanya bisa balik lagi ke gedung yang dibangun tanggal 8 Maret 1965 itu. Jam 9 Malam kami tiba kembali di kota tercinta, Kota Sukabumi dengan Selamat
Terima kasih buat Bapak Ade E. Sumengkar, tanpa jalan dari beliau, mungkin kami tidak bisa ke sana. Terima kasih juga buat Sekretariat Jenderal, Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, Kadisdik Kabupaten Sukabumi, Ibu Penilik, Ketua Himpaudi Kec. Cisaat dan tentu saja teman-teman semua.
Semoga kegiatan ini bermanfaat dan memotivasi lebih giat meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga pendidik sehingga bermuara kepada kualitas baik siswa. sukses ya ...selamat berkarya di Daerah masing masing
BalasHapusHatur nuhun Pak Hamdan, cerita kita ke gedung MPR sudah diwakili oleh Bapak yang begitu mengesankan, sehingga ketika membaca tulisan Bapak terkenang lagi kenangan Selama berada di gedung MPR, serasa saya hadir lagi di sana ..entah kapan saya dan rekan seperjuangan berada lagi di sana ...
BalasHapus