Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kembali merubah paradigma pendidikan Indonesia dengan paradigma baru. Paradigma baru tersebut dinamakan Kurikulum Merdeka, dimana kurikulum ini diterapkan sebagai pemulihan pembelajaran. Hal itu dijelaskan dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022, Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Semua jenjang satuan pendidikan disebutkan dalam keputusan menteri tersebut, tak terkecuali jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Berikut penerapan Kurikulum Merdeka pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Struktur kurikulum pada PAUD
Poin pertama dalam Kurikulum Merdeka pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini adalah Struktur Kurikulum. Berikut lampiran Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, nomor 56/M/2022, Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), terdiri
atas:
1. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.
Alokasi waktu pembelajaran di PAUD usia 4 - 6 tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di PAUD
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yangdisusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pada PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak dini. Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. Untuk pelaksanaan kegiatan di PAUD, pemerintah menetapkan tema-tema utama yang dapat
dikerucutkan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik.
Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh
satuan PAUD adalah:
1. Aku Sayang Bumi
Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk
kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
2. Aku Cinta Indonesia
Tema ini bertujuan agar peserta didik
mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka
memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.
3. Bermain dan Bekerja sama/Kita Semua Bersaudara
Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau
berbagi, dan mampu bekerja sama.
4. Imajinasiku/ Imajinasi dan Kreativitasku
Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui
imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasiku ini peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.
Demikian rangkuman kurikulum merdeka pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), seperti yang tertuang dalam lampiran Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, nomor 56/M/2022, Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Semoga perubahan paradigma baru ini akan membawa kualitas pendidkan Indonesia yang lebih baik dan maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar