Setiap orang memiliki kepercayaan diri yang berbeda-beda. Ada yang punya kepercayaan diri yang tinggi, namun ada pula yang rasa percaya dirinya rendah. Memiliki rasa percaya diri yang tidak sebaik orang lain adalah hal wajar dan manusiawi. Tapi hati-hati jika rasa kurang percaya diri yang timbul sangat berlebihan, bisa jadi anda terkena gejala inferiority complex.
Pengertian Inferiority Complex
Dikutip dari laman www.hellosehat.com Inferiority complex adalah istilah untuk menggambarkan perasaan lemah dan ketidakmampuan yang intens pada diri seseorang. Inferiority complex lebih dari sekadar rasa kecewa dan sedih saat menghadapi kegagalan. Mereka yang memiliki kecenderungan ini selalu merasa bahwa pencapaian, kemampuan, daya tarik, atau kebahagiaan yang didapatkannya tidak berarti bila dibandingkan dengan orang lain.
Karena citra diri negatif yang selalu muncul, mereka sering pesimis dan takut tidak bisa memenuhi ekspektasi diri sendiri atau orang lain. Perasaan tidak cukup baik dan tidak menguntungkan jadi penghalang mereka untuk mencapai impian.
Jenis Inferiority Complex
Jenis Inferiority Complex ada dua, yaitu : Inferioritas primer dan inferioritas sekunder.
- Inferioritas primer terjadi pada masa kanak-kanak, ketika orang tua sering membandingkan anaknya dengan anak lain. Atau anak yang sering dimarahi dan diragukan kemampuannya oleh orang terdekatnya dapat tumbuh menjadi pribadi yang merasa tidak punya harga diri.
- Inferioritas sekunder merupakan ketidakmampuan orang dewasa untuk mencapai tujuan akibat perasaan rendah diri yang mereka miliki. Banyak faktor yang bisa membuat inferioritas muncul saat dewasa, meliputi citra tubuh yang buruk, kondisi ekonomi yang sulit, serta lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal yang tidak sehat untuk bersosialisasi
Tanda-tanda Terkena Inferiority Complex
Masih dikutip dari laman yang sama, orang-orang yang terkena inferiority complex adalah mereka yang memiliki perasaan rendah diri dengan tanda-tanda khusus yang meliputi:
- cenderung menghindari kontak mata dengan orang lain saat berbicara,
- memiliki gaya komunikasi yang pasif,
- memiliki motivasi dan energi yang rendah,
- menarik diri dari keluarga, teman, dan orang lain,
- mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan tidak terduga (mood swing),
- terus-menerus mencari validasi dan pujian dari orang lain,
- kecenderungan menganalisis pujian dan kritik secara berlebihan,
- menghindar dari kegiatan yang kompetitif agar tidak dibandingkan dengan orang lain,
- tidak mampu memberi pujian untuk diri sendiri, serta
- menganggap remeh prestasi dan kualitas positif diri.
Dampak Inferiority Complex
Tentu saja bila dibiarkan Inferiority complex ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Tidak hanya merusak hubungan Anda dengan orang-orang terdekat, inferiority complex juga bisa memicu Anda untuk melakukan pelampiasan melalui cara yang kurang baik.
Saking bahayanya sebuah penelitian tahun 2011 pernah menunjukkan, perasaan rendah diri yang berlarut-larut dapat meningkatkan risiko kecanduan yang berbahaya. Seseorang yang terkena inferiority complex bisa saja beralih mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang sebagai jalan atau solusi yang akan membantunya menghindar dari kesulitan.
Apalagi jika inferiority complex ini terjadi pada pekerjaan anda. Anda akan kurang fokus pada pekerjaan, karena khawatir terhadap kompetensi anda sendiri. Alih-alih berusaha melakukan yang terbaik, Anda malah terus-terusan terpaku memikirkan hasil dan pandangan rekan kerja atau atasan tentang diri Anda.
Atau juga inferiority complex ini bukan tak mungkin, akan memunculkan rasa cemas atau gangguan kecemasan, sulit tidur, bahkan berkembang menjadi depresi di kemudian hari.
Cara Mengatasi Inferiority Complex
Dikutip dari https://glints.com berikut adalah kiat-kiat paling ampuh ketika kamu sedang merasakan Inferiority Complex :
1. Self care
Pertama-tama, yang harus kamu lakukan ketika merasakan inferiority complex adalah untuk menerapkan kebiasaan self care. Caranya cukup dengan mengapresiasi segala pekerjaan yang telah kamu selesaikan. Apresiasi sekecil apapun hasil pekerjaan anda.
Selanjutnya mulai berhenti membandingkan diri Anda dengan kemampuan orang lain. Tidak perlu terbawa oleh kehebatan orang lain. Dan mulai membenahi diri dengan mempelajari skill-skill baru anda.
2. Hindari Teman yang Toxic
Terkadang kamu akan menemui orang yang tidak suportif dan selalu membentuk persaingan yang tidak sehat. Nah, agar psikismu tidak terdampak, hindari rekan toxic dan dekatkan diri dengan teman-teman yang suportif.
3. Jangan Hiraukan Pendapat Orang Lain
Terakhir, cara ampuh untuk mengatasi inferiority complex adalah dengan mengacuhkan pendapat orang lain tentang dirimu. Jangan hiraukan pendapat atau persepsi orang lain tentang kita. Pisahkan diri dari penilaian orang lain, pada akhirnya, pendapatmu tentang diri sendirilah yang penting.
Saat sudah merasa nyaman dengan diri sendiri, dijamin orang lain juga akan merasa nyaman dengan kamu. Intinya, pola pikir kita harus merasa insecure dan kurang puas adalah suatu hal yang alamiah dan sangat manusiawi. Cintailah diri sendiri dan hargai semua hal yang telah kamu raih. Terakhir yang perlu kamu ingat adalah bahwa kamu itu tidak sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar