Tepatnya bulan Februari 2022, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan kurikulum yang baru yang disebut dengan nama Kurikulum Merdeka, yang akan menggantikan kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum 2013 atau sebutan lainnya Kurtilas.
Namun demikian pengimplementasian Kurikulum Merdeka ini akan diterapkan secara bertahap dengan 3 (tiga) bentuk pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan. Ketiga pilihan IKM tersebut adalah Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.
Apa itu Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami kami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
3 Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka
1. Mandiri Belajar
Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10 untuk menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan.
Sekolah yang memilih opsi penerapan Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar saat ini masih menggunakan Kurikulum 2013. Namun demikian, sekolah sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Kurikulum Merdeka, terutama dalam rangka peningkatan kompetensi literasi, numerasi, dan penguatan pendidikan karakter.
2. Mandiri Berubah
Pilihan Kurikulum Merdeka yang kedua adalah Mandiri Berubah. Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10 dalam penggunaan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan.
Pada opsi penerapan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah, sekolah sudah memanfaatkan sepenuhnya platform Merdeka Mengajar yang disiapkan oleh Kemendikbudristek. Segala kebutuhan sekolah untuk Implementasi Kurikulum Merdeka, seperti Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, modul ajar, asesmen, dan lain sebagainya, sudah tersedia pada platform tersebut.
3. Mandiri Berbagi
Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Opsi penerapan Kurikulum Merdeka yang terakhir ini ditujukan bagi sekolah yang sudah sangat siap, yang telah melaksanakan banyak praktik terkait pengembangan perangkat ajar. Kemendikbudristek menilai kesiapan sekolah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan sarana, prasarana, serta kesiapan SDM. Kemendikbudristek juga menilai apakah sekolah sudah mampu berkarya atau berinovasi sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, baik melalui platform Merdeka Mengajar maupun berbagi dengan sekolah-sekolah lain.
Baca Juga : 3 Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka
Istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka
Setiap kali pergantian kurikulum, biasanya akan diikuti pula dengan istilah-istilah baru yang muncul. Dan benar sekali peluncuran Kurikulum Merdeka telah memunculkan istilah-istilah baru yang setiap guru wajib mengetahuinya. Berikut istilah-istilah baru dari Kurikulum Merdeka.
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran atau sering disingkat CP adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang artinya kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan.
Capaian Pembelajaran ini terdiri dari sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Istilah Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah KI dan KD dalam Kurikulum 2013.
Capaian Pembelajaran juga dibuat berdasarkan pembagian fase kelas. Berikut adalah fase-fase dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
- Fase A: Kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase B: Kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase C: Kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase D: Kelas 7-9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B
- Fase E: Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK
- Fase F: Kelas 11-12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Bapak dan Ibu guru tentu sering mendengar istilah silabus dalam Kurikulum 2013. Nah, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah silabus ini digantikan dengan istilah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ATP ini memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yakni menjadi panduan perencanaan pembelajaran.
3. Modul Ajar (MA)
Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya adalah Modul Ajar (MA). Istilah Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam Kurikulum 2013. Hanya saja, komponen Modul Ajar lebih lengkap dibandingkan RPP.
Adapun komponen yang terdapat dalam MA, antara lain tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.
4. Profil Pelajar Pancasila
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, Bapak dan Ibu guru akan sering mendengar dan menggunakan istilah Profil Pelajar Pancasila. Apa itu Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasila adalah sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Istilah ini sama dengan istilah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam Kurikulum 2013.
Ada enam elemen utama yang harus dimiliki oleh Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)Jika dalam Kurikulum 2013, kriteria ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah ini tidak lagi digunakan dan digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Adapun fungsi utama dari KKTP adalah sebagai bahan refleksi guru dalam menilai proses pembelajaran dan mengetahui tingkat penguasaan kompetensi siswa sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran atau menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan siswa.
Ada beberapa cara dalam menentukan KKTP pada Kurikulum Merdeka, beberapa diantaranya adalah menggunakan deskripsi kriteria, rubrik performa, interval nilai, interval nilai yang diolah dari rubrik, dan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran.
6. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Istilah KOSP ini sama saja dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Itulah beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang akan sering Bapak dan Ibu guru temui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar